cerpen 29 to three

29 to Three

Tak akan terlempar tubuhmu menghadapi berbagai pecahan kritikan dan kenyataan yang mungkin merobekkan motivasi.Semakin larut kau ,menanggapi berbagai persoalam ,maka penyelesaian-penyelesaian dan keteganganpun akan selalu mengikuti.Disinilah kejeniusan akan terbentuk,yaitu daya tahan terhadap kebingungan.

Gerak semu matahari bergeser ke barat setelah beberapa menit tepat di ubun-ubun.Cuaca semakin memanas ,knalpot motor yang berlapis baja putih terlihat mengepul asap panas karena beberapa menit bekerja sebagai penampung karbom monoksida dari pembakaran bensin.Sepanas hati Alien ketika menerima lembaran kertas ulangan berisi coretan pensil tanpa setitik nilai.Pikirannya tak karuan,seakan dunia ini berontak kepadanya dan tak menghargai waktu yang ia korbankan untuk mempelajari satu prediksi soal ulangannya.

Sudah terjatuh tertimpa batu pula.Itulah kata yang tepat sebagai pengungkapan untuk gadis remaja yang hobi bermain musik ini.Baginya nilai kosong dalam kertas ulangannya itu adalah suatu perbedaan yang luar biasa yang tak pernah dialami oleh siswa manapun seangkatan di sekolahnya.Mengapa demikian?Dalam hatinya selalu bertanya seperti itu.Apakah ada yang salah dengan guru pembimbing,ataukah dirinya telalu jenius untuk mengerjakan soal fisika yang semudah itu atau bahkan ia termasuk golongan rendah IQ?Pertanyaan seperti itu selalu terbersit di telinga batinnya.Akankah hal itu membuatnya menjadi seorang troublemaker atau solutionmaker yang mampu menciptakan perubahan luar biasa melawan pendapat dari kenyataan.

Sesaat setelah tidur siang,Alien menuju kamar mandi.Sepintas ia melihat selarik tulisan berjajar di tatanan almari buku.Lantas ia meraih buku tu dan bergegas menuju kamar mandi.Di ruangan tersebut ia membaca buku yang berjudul Think Like Leonardo Da Vinci..Sekilas membaca pendahuluan dalam buku itu pikirannya telah terkoneksi dengan semangat yang selama ini dicarinya.Ia merasakan adanya mukzizat luar biasa dari Allah melalui perantara buku yang dibeli kakaknya seharga setara dengan tiga belas kilogram beras.Memang benar kata seorang motivator terkemuka di negeri ini lewat program tivi”Mario Teguh Golden Ways” bahwa Allah akan menolong makhluknya ketika mereka benar-benar telah dalam keadaan tak berdaya.

Keesokan harinya ia sudah bersiap diri untuk menerima konsekuensi dari guru yang hendak memberinya remedial ulangan fisika.Segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sudahi dipersiapkan sebelumnya.Kini ia tinggal menunggu tugas apakah yang akan ditanggungnya.

Perasaan malupum jelas melintas di benak remaja tomboi itu,terutama pada sesosok pria satu kelas yang dikaguminya.Zidan adalah lelaki pandai yang cukup bisa bergaul dengan sahabat-sahabatnya.Tapi ia tak cukup cakap dalam menerima perbedaan.Dalam dirinya hanya ada kebersamaan dengan orang-orang yang merasa mempunyai IQ setingkatnya.Hal inilah yang mungkin mengakibatkan Alien mencari suasana berbeda dari keadaan kelas yang terorganisir oleh pengemban bidang scient dan mencari kesibukan lain di bidang seni.Mungkin karena hal inilah dianggapnya sebagai penyebab gagalnya nilai ulangan fisika sekaligus penyebab dirinya terkucil dari peradaban siswa-siswa peringkat terbaik di kelasnya.Hal tersebut tak sedikitpun membuatnya merasa menjadi siswa dengan IQ rendah.Sebaliknya ia ingin memasuki kedua dunia itu sekaligus.Dengan tetep mempertahankan cita-cita dan korelasi hubungan sosial.

Sesuatu yang benar-benar membuatnya merasa bahwa sahabat-sahabat di kelasnya adalah para pemopang otak kiri yaitu ketika mereka berhadapan dengan anak kelas sosial.Sifat yang tak sepantasnya ditunjukkam kepada sesama siswa ,mereka umbar tanpa perasaan bersalah.Bagaimana tidak?Saat anak kelas sosial menegur mereka ,tak sekelip senyumpun tampak pada raut muka.Mereka berjalan tanpa perasaan bersalah,meskipun saat itu Alien merupakan anak bidang scient duduk berdampingan dengan anak bidang sosial,tetap saja kawan-kawannya termasuk Zidan tak menjawab sepatahkatapun dari sapaan Alien dan rombongannya.

Kini Alien benar-benar merasa terpojok,yaitu ketika guru fisika pengampaunya lewat di depannya ketika ia sedang bermain gitar.Padahal sebagian siswa yang sekelas dengan Alien sedang sibuk mengikuti bimbingan olimpiade scient bersama guru fisika tersebut.Sedangkan Alien yang jelas mendapat nilai nol mata pelajaran fisika malah asyik bermain gitar bersama kelompok paduan suara.

Alien tak kuasa melihat senyum kekecewaan sang guru.Seseorang yang telah mengajarkannya pelajaran fisika dengan sabar dan benar-benar teliti serta seorang guru yang telah memberi kepercayaan pada muridnya bahwa merek mereka dapat mengerjakan ulangan dengan sempurna.Namun Alien tak menjaga tanggung jawabnya itu,angka nol pada ulanga fisika pertama benar-benar membuat kecewa banyak pihak.

“Alangkah baiknya kamu saya tugaskan mengetik ulang soal-soal baru ini.Ini adalah soal-soal materi yang akan kalian pelajari pada bab selanjutnya.Dengan pengambilan start yang lebih awal ini,saya harapkan kalian akan lebih baik memahami pelajaran saya”,jelas pak guru

“Jadi,kita tidak jadi mengerjakan soal fisika lagi.Begitu?”,sanggah Andani yang berdiri di samping Alien.

“Oh,tidak.Tapi untuk ulangan saya pada bab selanjutnya,saya sangat berharap agar kalian dapat menutupi nilai-nilai yang dirasa kurang pada ulangan harian sebe lumnya?”,tegas pak guru fisika.

“Lantas bagaimana dengan saya Pak,yang mendapat nilai nol pada ulangan pertama?”,cetus Alien.”Kalaupun ulangan selanjutnya saya mendapat nilai maksimal,tentu itu tak akan cukup untuk menutupi kekurangan saya?”

“Apa arti penting sebuah nilai,kalau kalian benar sungguh-sungguh dengan pelajaran saya dan berani menunjukkan keberhasilan perbaikan itu,sayapun akan respek pada nilai yang pantas kalian dapatkan!”,jelas bapak guru fisika.

“Maksud Bapak?”,tanya Andani.

“Nilai dalam pelajaran saya tak hanya didapat dari ulangan.Asalkan ulangan selanjutnya kalian dapat menunjukkan hasil maksimal dan setiap tugas-tugas baik tugas rumah ataupun soal-soal lisan di papan tulis kalian kerjakan dengan benar,saya pasti akan memberikan nilai yang sepantasnya.”,tegas pak guru.

Semangat Alien yang pernah diselimuti negative thinking kembali terbuka.Kini ia benar yakin bahwa kesalahan-kesalahannya dapat diperbaiki..

Seiring beralannya waktu,hubungan persahabatan Alien dengan Zidan dan teman –teman sekelasnya dapat diperbaharui.Ia selalu mengikuti perbincangan anak-anak peringkat terbaik di kelasnya dengan tidak mengabaikan kesenangannya yaitu mengikuti padauan suara.Setelah beberapa minggu dijalani kedua rutinitas itu,ia merasakan keseimbangan pikiran yang luar biasa.Kadang ia harus menjadi penyimak sejati di kelasnya,namun kadang ia juga mampu mengungkapkan ide kreatifnya bersama anak-anak kelas sosial yang mengikuti paduan suara.Meskipun kedua kelompok ini mempunyai sikap atau kebiasaan yang jelas berbeda jauh,namun Alien mampu menyikapi secara bijaksana.Alien sedikit memperkenalkan ciptaan-ciptaan lagunya pada sahabat kelasnya dengan memasukkan rumus-rumus pelajaran pada syair tersebut.Begitupun sebaliknya ia juga mengajari sahabat dalam tim paduan suaranya untuk bersikap disiplin waktu,berbicara yang semestinya tanpa meninggalkan lelucon-lelucon kecil,dan berlatih menggunakan cara ilmiah untuk mengambil keputusan.Di sini pula perbaikan-perbaikan pada sikap Alien yang dulu mendominasi pada masing-masing tempat dan kelompok telah dapat disinergikan menjadi kesatuan yang begitu harmonis.

Seperti kata pepatah”Tak ada jalan yang mulus untuk segala sesuatu.Alien merasa ada yang berbeda akan sikapnya pada Zidan.Perasaannya mengatakan ada sedikit ketertarikan terhdap kelembutan seseorang yang menduduki peringkat ke-dua di kelasnya itu.Seiring berjalannya waktu,ia mulai menepis setiap perasaan yang muncul di hatinya.Namun,berulang kali perasaan itu dihindarinya,kekuatan rasa suka terhadap lawan jenispun sering mengikutinya.Oleh karena niat dalam hati Alien hanyalah ingin menuntut ilmu dan menjalin sosialisasi,perlahan-lahan ia dapat memahami bahwa rasa itu semestinya tak ada.

Ujian semesterpun hampir mulai.Alien telah berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki nilai-nilai buruk yang pernah menghantuinya.Buku Think Like Leonardo Da Vinci hampir separo telah dapat diamalkannya dan telah mendapat hasil yang cukup signifikan.

Tibalah hari yang cukup mendebarkan,hari pengumuman hasil semester.Pagi itu bersamaan dengan acara pentas tim paduan suara Alien dan teman-temannya.Sesuatu yang mengejutkan datang,yaiyu kabar dari ketua kelas Alien.

“Alien,aku ingin memberikan lembaran ini kepadamu.Aku berharap kamu tak akan kecewa dan pinsan sehingga tak dapat mengikuti pentas paduan suara ini!”,kata Faisal.

“Katakan saja,sekarang aku lebih kuat dari yang kau bayangkan sebelumnya”,sahut Alien.

“Kau mendapatkan peringkat duapuluh sembilan (29).Eh..eh,kau telah berjanji tak akan pinsan mendengar kabar ini!”,tambah Faisal.

“Memang aku tak pinsan,tapi otot tubuhku seakan tersebar di seluruh pembuluh darah hingga tak mampu aku menangis bahkan pinsan.(Tubuh Alien seakan layu setelah mendengar kabar tersebut.Air mata yang divonisnya tak akan keluar,ternyata benar-benar meleleh dan berjalan di kerutan pipinya.Seorang sahabatnya di tim paduan suara menambahkan bedak di wajahnya untuk memadukan bekas tangisan dengan bagian lain yang tak tersentuh air mata.Dari arah yang tak disangka datanglah seseorang yang tak asing baginya.Zidan datang dengan wajah antusias dan mengatakan,”Kegagalan adalah keberhasilan untuk merasakan kegagalan”.

Alien tak menghiraukan apa yang dikatakan Zidan.Hingga pentas paduan suara selesai,ia tetap duduk di kursi berbusa dengan tubuh yang hampir sejajar dengan alas dudukan.Pelatih paduan suara menghampirinya.

“Bukan seperti ini yang kita harapkan.Dulu pernah saya katakana bahwa kalian harus bersikap profesional dalam keadaan apapun.Kalau kamu tak dapat menghadapi hal sepele seperti ini,lebih baik kamu keluar saja dari tim paduan suara ini!”,gertak pak pelatih.

“Ya!”,jawab Alien tanpa sungkan.

“Kamu keluar?Ok,jangan menyesal atas keputusanmu ini.Dua puluh sembilan 4544t5,kamu keluar!

“Ya!”

Seisi aula itu sepi,hanya ada beberapa petugas yang membereskan kursi dan memungut sejumlah sampah yang mungkin lupa ditaruh pada tempat yang semestinya oleh tamu undangan maupun siswa-siswa.

Alien terbangun dari tidurnya,ia lalu menuju ke tempat pengembalian baju sewaan yang belum pernah ia fungsikan untuk pentas hari itu.Sesampai di rumah ia baringkan tubuhnya pada kasur yang sudah tertata rapi sejak pagi sebelum Alien berangkat ke sekolah.Tangannya menengadah ke atas dan matanya memandang langit-langit.Ia benar merasakan kekosongan dalam tubuhnya.Peringkat duapuluh sembilan adalah angka yang tak semestinya didapat oleh seseorang yang telah belajar keras selama beberapa bulan.Siang tadi adalah hari yang benar-benar menyita tenaga untuk seorang Alien.Ia menyadari adanya kegagalan dalam dirinya,baik di bidang akademis maupun nonakademis,yaitu dikeluarkan dari tim paduan suara.Ia sengaja tak menceritakan hal tersebut pada kedua orang tuanya.

Sesaat kemudian,karena adanya motif tak ingin diketahui apa yang terjadi pada dirinya tersebut,ia berusaha memikirkan solusi dari masalah itu hingga beberapa menit kemudian setelah keadaanya cukup membaik,ia teringat akan buku Think Like Leonardo Da Vinci yang belum tuntas dibaca dan diamalkannya.Tibalah dibukanya buku tersebut,ternyata setelah beberapa lembar ia membaca ditemukan sebuah motivasi yang berisi belajar terus-menerus tanpa mengenal lelah dan berani menerima keambiguitasan atau ketidakpastian.Ketika itu pula ia teringat tentang bab-bab sebelumnya bahwa dasar kejeniusan adalah daya tahan terhadap kebingungan.‘Yes,yes…yes!’,mungkin itulah yang ingin dikatakan oleh pikiran Alien merasakan jiwanya telah terisi.

Keesokan harinya si gadis periang itu bersiap pergi ke suatu tempat yang cukup jauh dari peradaban kota namun menyimpan keramaian.Yaitu pusat perbelanjaan tradisional di puncak gunung.Dengan mengendarai sepeda motornya dan membawa seperangkat kamera perekam ia menuju tempat itu.

Di perjalalanan ia melihat perbukitan luar biasa.Kabut putih menyelimuti puncak-puncak gunung ditambah embun-embun yang melapisi pepohonan.Jalanpun masih terlihat asri,daun coklat dan kuning menutupi pinggiran jalan yang belum tersentuh aspal.Suasana seperti itu memperlihatkan batinnya bahwa masih ada ketentraman tersembunyi dari kekuasaan Tuhan yang tak pernah dilihatnya di kota atau pemukiman kumuh sebelumnya.

Setibanya di wilayah tujuan ia benar-benar terkejut oleh keadaan memukau dari para penduduk setempat.Banyak ia temukan disana penjual yang bergerombol,pembeli yang antusias,dan para pengemis yang mengadu nasib.Meskipun demikian,keadaan wilayah itu jelas masih tertata rapi.Lalui ia teringat perkataan seorang motivator bahwa hidup itu diperuntukkan hanya bagi orang yang mampu mengatasi kesulitan menjadi lebih mudah.Bukankah orang-orang yang bergerombol di tempat-tempat itu semuanya merasakan kesulitan?Tapi mereka dapat bertahan dengan mempermudah kesulitan tersebut.

Alien melanjutkan perjalanan dengan menaiki tangga menuju tempat peribadatan di puncak wilayah itu.Ketika ia sedang mengambil gambar pada pemandangan sekelilingnya,kejadian mengejutkan menghampirinya.Pundaknya ditepuk oleh seseorang yang tak asing,sosok itu adalah Zidan.

“Hai Iyen,sedang apa kau di sini?”

“Lho kam?Sedang jalan-jalan saja.Yah..sekalian cari pengalaman lha…!”

“Sudah dapat pengalaman?”

“Hampir!”

“Bagaimana dengan dirimu,sudah mesasa enakan?”

“Gue ke sini datang sendiri,naik tangga berjarak dua kilometer dengan kakiku sendiri.Kalau aku tak merasa baikan.tak mungkinlah aku melakukan semua ini”

“Yah syukurlah.Tenanglah Iyen,guru olahraga kita saja saat duduk di bangku SMA nilai fisikanya dapat sepuluh kok…Dari nilai dua,nilai tiga sekali dan angka lima sekali.Kalau dijumlahkan kan.. dapat nilai sepuluh”.

“O ya,heh…It’s queen enny is dead,cerita lama yang basi”

“Aku tak bisa tenang sebelum aku melebihi peringkatmu di kelas.Kau pikir untuk apa aku di sini?Heh,aku akan belajar lehih cepat dari yang kau bayangkan sebelumnya.”(Alien menjahui Zidan)

“Aku tak butuh janji,tapi aku butuh pribadi yang menjanjikan.”(Alien berpaling sejenak)”Ok,I ‘ll wait your responsible.Alien…,(berteriak)ternyata otak kirimu sudah mulai kau fungsikan!”

Alian tak memperdulikan perkataan Zidan,ia asyik dengan handycomme-nya.

Pembelajaran semester genap telah dimulai.Alien adalah siswa yang paling bersemangat mengikuti setiap pembelajaran.Meskipun guru yang ada di hadapannya kurang bersemangat,Alien selalu membuat suasana kelas menjadi lebuh aktif.Ia membuat lagu dengan memasukkan rumus-rumus fisika,matematika dan kimia pada syair-syairnya.Sedangkan untuk biologi,ia lebih suka terjun langsung pada materi-materi yang dapat di praktekkan menurut porsinya saat itu.Bahkan ia sering pergi ke wilayah puncak yang pernah ia kunjungi sebelumnya untuk mencari tanaman atau buah-buahan guna menguji pembuktian terhadap teori-teori biologi.Semua itu atas dasar inisiatifnya sendiri.Tugas-tugas dikumpulkannya dengan cepat,lebih cepat sepuluh kali lipat dari temannya yang mendapat peringkat pertama.Berbagai literatur dibacanya dan perpustakaan kotapun dijelajahi.Sekarang ia tak pernah terlambat ke sekolah.Mengenai masalah paduan suara,ia sudah mengkonfirmasikan pada pelatih.Permintaan maaf Alienpun diterima.Misi yang selama ini diimpikannya masih membara.Penghapusan luka orang tua dan kekecewaanya mendapat peringkat dua puluh sembilan di kelas sepertinya akan terhapuskan.Sepertinya benar-benar terjadi keseimbangan dalam tubuhnya,dari kecerdasan emosional,intelektual,dan spiritual.Bahkan sekarang ia telah menemukan cinta,yaitu cinta kepada proses belajar,bersosialisasi,dan cinta akan keseimbangan pribadi dengan Sang Penguasa.

Hari pengumuman hasil semester genap pun tiba.Akhirnya ia mendapat peringkat ke-tiga di kelas.Meskipun belum dapat melebihi peringkat Zidan,ia benar-benar merasa sangat bersyukur.Ternyata selama ini yang ia lakukan tak sia-sia.Saat itulah ia melihat guru fisikanya juga bermain alat musik.Seketika ia sadar bahwa keseimbangan itu penting dan sesungguhnya kita lebih kuat dari kesulitan.Sesuatu yang lebih mengejutkan lagi yaitu Zidan dan salah satu teman dalam tim paduan suara menyatakan cintanya pada Alien.Manakah yang harus di pilih Alien.Seseorang yang berotak kiri atau kanan?Atau bahkan kedua-duanya agar dapat memperoleh keseimbangan sepertihalnya otak?”Ya”,itulah jawaban Alien pada salah satu dari mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daun Kayu: Melepas Kepergianmu

KAMPUS BARU, TEMEN BARU, DAN KANTONG PUN BARU... KALAU HATI???

Penggemar Rahasia (Secret Admirer) bagai Katak dalam Inbox