Penggemar Rahasia (Secret Admirer) bagai Katak dalam Inbox


Penggemar Rahasia (Secret Admirer) bagai Katak dalam Inbox

Penggemar rahasia, ya! Ketika kita tidak bisa mengungkapkan diri kita yang sebenarnarya sebagai penggemar yang terang-terangan. Maka, pengemar rahasialah solusinya. Sulit memang, harus merahasiakan identitas dan menjaga sikap kita agar identitas itu tidak tampak. Mulai dari cara menulis, perilaku, bahkan informasi apapun yang kita sampaikan kepada Idol mesti harus berbeda dengan kehidupan nyata.
Rasa menjadi penggemar itu timbul sendiri, tanpa ada paksaan, dan tanpa ada rekayasa. Disadari atau tidak mungkin kebanyakan kita pernah menjadi penggemar rahasia dengan kadar yang berbeda. Kali ini idolku adalah seorang pengajar. “Mengaguminya benar-benar tiada alasan”. Rasa kagum itu muncul sendiri tanpa tahu, tanpa permisi, dan tanpa ajakan. Sulit memang, terbelenggu oleh rasa mengagumi ciptaan-Nya.
Kemarin (26/8) aku telah mengatakan identitasku. Awalnya memang sulit, bahkan sampai sekarang aku sulit menerima kenyataan bahwa aku telah mengakui identitasku. Tapi tidak, aku tidak mau menjadi penakut dan pengecut yang menghindar dari kenyataan, menjauhi dirinya karena rasa malu. Hey guys..., mengagumi itu baik. Sama saja kita menghargai ciptaan-Nya, tapi tentu dengan batas-batasan. Bisaku hanya menulis dan berkirim pesan padanya, meskipun statemen yang kukirimkan ku bahas sendiri, kujawab sendiri, dan kudiskusikan sendiri, tanpa ada jawaban. Agak sedih, em.. santai saja, itu hal biasa yang sering kualami. Semoga ia tidak melupakan janjinya yang mengatakan, “Saranku, lebih bek kamu ngaku id-mu, baru kita bisa komunikasi lebih enak”. Ah, tapi meskipun tidak ada komunikasi dua arah, setidaknya masih ada komunikasi satu jalur. Meskipun sikapnya seperti itu, yang namanya penggemar, tetap saja penggemar.

Menjaga persaudaraan
Tapi rasanya masih tdak enak, entahlah....
Sebagai penggemar, kita tidak boleh membuat idol semakin kebingungan dan justru malah makin marah dengan kita. Dihantui rasa penasaran dan imajinasi yang makin tinggi, tentu membuatnya tidak nyaman. Tapi risikonya, jika dia sudah tahu, tinggal berbalik ke kita, “mau dibawa kemana muka ini”. Emm, ok... jangan takut, katakanlah, “Segala prasangka buruk kita kepadanya, segala ketakutan kita menemuinya itu datangnya dari syetan.” Kita pasti merasa malu bertemu dengannya, itu pasti. Eits, itu..., aha..., itu..., syetan memang selalu seperti itu. Syetan bisa dimaknai dengan sikap kita yang membuat diri menjauhkan diri dari Allah. Sikap ketakutan tidak ingin menemuinya atau menghindar darinya sama saja dengan menjauhkan diri kita dari silaturrahim dan persaudaraan. Apalagi sampai kita takut dengannya dengan berlebihan, heyeyeyey, Idol bukanlah Tuhan yang harus kita takuti.
Memang sih, mungkin sekarang aku tidak bisa menjadi penulis bebas dan komentator bebas yang bisa cuet-cuet di inboxnya seperti saat ia masih belum mengetahiu identitasku. Yap, aku akan membedakan, kapan aku menjadi penggemar rahasia dan kapan aku menjadi manusia aslinya. Meskipun identitas sudah di depan matanya, tapi aku tetap menyebut diriku sebagai penggemar rahasia, the secret admirer.
Satu yang masih membuatku semangat hingga kini, akan kata-katanya dalam pesan saat aku memohon izin untuk melanjutkan sebagai penggemar, “ok, lanjutin aja..” Meskipun aku tak tahu responnya terdadap pesan-pesan yang kukirim laksana katak dalam inbox, saya yakin Allah membuatku bersikap demikian “pasti ada manfaatnya”. Entah itu membuatku bisa bersikap lebih semangat dalam belajar agar bisa menjadi seperti Idol atau bahkan si Idolpun bisa menjadi bagian dari pesanku yang nantinya menjadikan motivasi baginya.
Harapan
Meskipun tidak terjawab, semoga saja ia tetap membacanya. Aku juga berharap, andaikan ia bisa membaca tulisan ini. Tapi entahlah, Allah pula yang bisa menggerakkan anak adam untuk membaca ini atau tidak. Jika aku memulai mencari identitasnya melalui seluncur di internet, seharusnya iapun melakukan dengan cara yang sama untuk mencari identitasku. Jelasnya sekarang aku tetap menjadi secret admirer, meskipun identitas telah terbongkar tapi masih tak banyk yang tahu tentang sikap kekaguman ini padanya. Jadi, akhir kata saya masih menjadi secret admirer laksana katak dalam inbox. Tunggulah aku, hingga menjadi penggemar yang baik dan pantas untuk menjadi penggemar yang sesunguhnya.....Hidup fans..hidup secret admirer.. Amin Ya Allah.. Wa Allah a’alam bisshawab..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daun Kayu: Melepas Kepergianmu

KAMPUS BARU, TEMEN BARU, DAN KANTONG PUN BARU... KALAU HATI???