Kekosongan
Kekosongan
Tahu artinya kosong? Dalam KBBI artinya hampa, berongga, dan
tidak memiliki arti. Tinta ini hanya sekadar mengalir mengikuti kata hati.
Barangkali ini akan menjadi penawar yang mujarap dalam menghadapi kekosongan
ini. Dear..., hari kemarin aku pergi ke markas pers. Aku menjumpai bebarapa
anak pers. Cukup banyak petuah yang kudapatkan dari sana. Ternyata dia adalah
sahabat temanku.
Biasalah, manusia yang satu itu sukanya OOT atau bukan. Yang
jelas gue dapat pelajaran dari mereka.
Pertama,
Nah yang paling menarik nih,,, gue dapat info dari mereka
tentang sosok, sebut saja namanya I’am. Gue tanya, kenapa si I’am bisa sepandai
itu ya?
Cukup simple sih. Katanya, “Si I’am itu memang dari dasarnya
sudah kayak gitu. Yah biasa sih. Baca bukunyha dikit, tapi dia kritis banget.
Sama dosen saja berani mendebat. Huuh, pas ujian skripsi, si dosen bukannya menyangkal pendapatnya,
yah, malah beliau sendiri yang nggak paham.” Mulai sore kemarin, kemanapun aku
pergi, aku selalu mengingat kata “kritis-kritis-kritis”.
Aku ingin mengejarnya dan berusaha menjadi baik sepertinya,
tapi terasa jauh dan jauh tertinggal. Tapi jika aku tak mengejar saat ini,
justru aku akan semakin dan semakin tertinggal. Cukup satu kata tertinggal
saja.
Kedua,
Tentang judul skripsi gue. Kata manusia itu, emmm sebut saja
namanya Ipang. Skripsi gue kan tentang akselerasi. Pas aku menjelaskan dan ngasih
feedback, dia mengatakan yah, perlu ada pengembangan-pengembangan gitu deh.
Barangkali aku bisa melanjutkan skripsi
tersebut dengan pendekatan filsafat yang lebih komplek atau beberapa
pendekatan. Misalnya akselerasi dalam idealisme atau pragmatisme seperti itu.
Ketiga,
Wis, aku mendengarkan bahasanya ada epistemologi dan
lain-lain... Sepertinya aku harus mempelajari bahasa mereka dan menyesuaiakan
diri. Benar-benar, edatanganku di sini
memang tersa asing-asing dan asing.
Tanah sendiri tapi seperti di negeri orang lain.
Ke empat,
Tentang program lankjutan gue. Entahlah aku belum begitu
yakin tentang program yang abakalan gue tekuni 2 tahun mendatang. Katanya kalau
linear ya, tentu tetap iSlamic studies. Tapi nanti ada pengkhususan. Misalnya
fokus sama akselerasi atau evaluasi, atau pengembangan kurikulum, atau
supervisi. Yah, elllah.... Gue kira sudah ada pengkhusususan, seperti evaluasi pendidikan, supervisi, atau pengembangan
kurikulum
Dear... itulah kisahku selama bercengkerama dengan mereka. Sungguh aku merasa kosong saat berhadapan
dengan mereka. Tapi kita tak bisa menyalahkan masa lalu atau orang-orang
disekeliling kita. Yang ada kita harus fokus dengan masalah, mengerjakan apa
yang di depan mata dan membuat inovasi-inovasi nyata. Dear God, beberapa
program dalam tulisanku selama masuk S2, SEMOGA BISA TERWUJUD.... AMINNNNN
KAU TEMPATKU BERGANTUNG, TERIMA KASIH ENGAKAU PERTEMUKAN AKU
DENGAN ORANG-ORANG YANG BERARTI DAN BERHARGA BAGIKU... TERIMA KASIH BANYAK YANG
MAHA PENGASIH
Komentar
Posting Komentar